Senin, 31 Maret 2014

Strategi Menghadapi Ujian Nasional



Kurang lebih satu bulan lagi siswa di seluruh Indonesia akan menghadapi Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan pada tanggal 14-16 April 2014 untuk siswa SMA/ SMA/MA, SMK/MAK, dan SMALB. Serta pada tanggal 5-8 Mei 2014 untuk siswa SMP, MTS, dan SMPLB. Ujian Nasional merupakan suatu tahapan akhir yang wajib dilalui oleh setiap siswa setelah selama beberapa tahun menempuh pendidikan di sekolah juga sebagai syarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.




Selain itu, Ujian Nasional merupakan hal yang wajib dilaksanakan karena sangat bertujuan untuk mengukur standar nasional dan kompetensi peserta didik pada akhir masa belajar disuatu jenjang pendidikan. Sama seperti tahun lalu, kini komposisi Ujian Nasional masih 60:40 (UN:Nilai Sekolah). Dan juga, pemerintah masih membuat variasi soal yang sama yaitu 20 soal yang berbeda untuk satu ruangan. Nah hal itulah yang menjadi sebuah tantangan terberat bagi semua pihak, terutama siswa, guru, dan orang tua.
Untuk itulah diperlukan persiapan dan strategi yang ekstra dalam menghadapinya, seperti belajar dengan sungguh-sungguh. Ya, belajar merupakan hal yang pertama dan utama Anda lakukan ketika akan berhadapan dengan Ujian Nasional. Namun, pelajar zaman sekarang sudah sangat bosan dengan belajar. Ketika mereka disuruh belajar, pasti alasannya bermacam-macam, ada yang malas, ngantuk, capek, dan bosan.

Untuk itu, agar Anda tidak mengalami hal-hal tersebut maka sebaiknya buatlah gaya belajar yang senyaman mungkin seperti belajar sambil ngemil, belajar sambil mendengarkan musik, dan lain-lain, pokoknya carilah gaya belajar yang menurut Anda asyik dan  tidak membosankan. Perhatikan pula waktu belajar yang efektif untuk Anda gunakan ketika belajar. Mengapa itu penting ? Karena waktu yang efektif ketika belajar itu sangat menentukan seberapa besarnya ilmu yang nantinya Anda serap.

Waktu belajar yang efektif bagi setiap orang sangat berbeda-beda, ada yang jam tiga pagi, ada yang jam tujuh malam, ada pula yang siang hari. Itu semua tergantung nyamannya Anda. Setelah Anda menemukan gaya dan waktu yang efektif untuk belajar, maka langkah selajutnya adalah pelajari seluruh materi UN sedikit demi sedikit secara teratur. Pernah mendengarkan kan pribahasa “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit” ? Nah pribahasa tersebut sangatlah cocok Anda gunakan dalam belajar. Pelajar yang baik adalah pelajar yang mencicil setiap materi pelajarannya, alias tidak pernah SKS.

Tahu SKS kan ? Ya, SKS merupakan Sistem Kebut Semalam. Ketika besoknya akan diadakan ujian, Anda baru malamnya belajar. Semua materi ujian dibaca pada malam itu juga. Jangan sesekali melakukan hal itu, karena menurut penelitian sistem belajar yang teratur akan membuat seseorang dapat mengingat materi pembelajaran lebih baik dan lebih panjang daripada mereka yang menggunakan sistem 'kebut semalam', dengan waktu yang sangat terbatas.

Hal ini berarti bahwa jika Anda menerapkan sistem kebut semalam, maka Anda akan lupa terhadap materi ujian Anda. Bagaimana mungkin Anda akan sukses mengerjakan ujian jika Anda sendiri lupa dengan materinya ? Oleh karena itu, belajarlah sedikit demi sedikit tetapi teratur itulah hal yang terbaik untuk Anda. Jika Anda sudah belajar sedikit demi sedikit secara teratur, langkah selanjutnya adalah membuat rangkuman materi-materi Ujian Nasional secara lengkap sesuai dengan kisi-kisi Ujian Nasional atau Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah dimasing-masing jenjang pendidikan.

Membuat rangkuman seperti ini sangatlah penting karena jika nanti Anda belajar, Anda tidak perlu lagi membuka-buka buku yang tebalnya seperti kitab itu. Tetapi Anda tinggal membuka saja rangkumannya, simple kan ? Setelah Anda membaca materi dan membuat rangkuman, langkah selanjutnya adalah Anda pelajari soal-soal Ujian Nasional dari tahun-tahun sebelumnya.

Soal-soal itu bisa Anda dapatkan melalui internet, CD, buku-buku kumpulan soal UN seperti buku Detik-detik Ujian Nasional, soal Ujian Nasional juga bisa Anda dapatkan dari kakak kelas, ataupun guru Anda. Anda bisa meminjamnya kemudian Anda fotocopy sebagai bahan latihan. Karena bisa jadi soal tahun-tahun sebelumnya akan sama dengan soal yang akan diujikan pada tahun sekarang. Entah itu hanya berbeda kata-kata saja atau mungkin sama persis dengan tahun sebelumnya

Setelah mendapatkan soal ujian dari tahun sebelumnya, silakan Anda kerjakan secara rutin. Usahakan untuk mengerjakan sendiri tanpa tergantung atau melihat kunci jawabannya. Karena akan melatih Anda untuk berpikir maksimal dan  untuk mengukur seberapa besar tingka penguasaan Anda terhadap materi tersebut. Jika Anda mengalami kesulitan saat mengerjakan soal, Anda bisa bertanya kepada guru, atau teman Anda. Jangan gengsi untuk bertanya.

Karena semakin kita bertanya, maka semakin banyak pula ilmu baru yang kita dapatkan. Kemudian jangan pernah merasa bosan ketika mengerjakan soal, karena semakin banyak Anda mengerjakan soal maka akan terasa mudah ketika nanti Anda berhadapan dengan UN tahun ini. Jika Anda masih merasa kurang puas dengan belajar di sekolah dan juga belajar di rumah, maka sebaiknya ikut les. Biasanya orang tua yang memiliki kesadaran diri yang tinggi dengan didukung kemampuan finansial yang menunjang banyak yang setuju jika anaknya menginginkan untuk ikut les.
Kemudian mereka memasukkan atau mengikutsertakan anak mereka di lembaga-lembaga les yang ternama. Bahkan ada juga yang les privat di rumah. Nah, dengan mengikuti les ini, akan ada trik dan tips tertentu yang sangat membantu siswa dalam menghadapi ujian. Selanjutnya, kita harus meningkatkan ibadah dan doa kepada Allah SWT. Ingat ! manusia boleh berencana tetapi Allah-lah yang menentukan. Jadi kalian wajib momohon kepada Allah agar dimudahkan dalam belajar dan mengerjakan soal ujian nasional, serta diberikan hasil yang terbaik. Semoga pesan-pesan tersebut bisa memberikan manfaat kepada kalian agar lebih siap dan tidak takut dalam menghadapi ujian nasional.

Memilih Jurusan di Perkuliahan



Kuliah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti “pelajaran yang diberikan” atau “ceramah”. Namun, pada umumnya kata “kuliah” dikaitkan dengan perguruan tinggi atau pendidikan tinggi yang sering diartikan sebagai proses belajar atau proses pembelajaran. Kebanyakan, kuliah itu dilakukan saat lulus SMA. Oleh karena itu remaja-remaja Indonesia yang sudah lulus SMA sering ribut mencari jurusan dan tempat kuliah yang bonafit.




Tetapi tidak jarang pula orang-orang yang memilih jurusan dan tempat perkuliahan tidak memerhatikan minat dan bakat. Mereka memilih dengan asal-asalan, ikut-ikutan teman, dan bahkan ada pula yang dipaksakan oleh orang tuanya. Menentukan jurusan perkuliahan merupakan salah  satu  keputusan terbesar dalam kehidupan seseorang. Pasalnya, keputusan tersebut biasanya berpengaruh besar bagi perjalanan karier dan masa depan seseorang.


Ketika kita memilih jurusan karena dipaksakan atau ikut-ikutan orang lain, hal tersebut tidak akan baik bagi masa depan kita. Karena masa depan kita ada ditangan diri kita sendiri, bukan ditangan orang lain. Jadi, ketika kita memilih jurusan dan tempat perkuliahan, kita tidak boleh asal-asalan, ikut-ikutan, ataupun ada unsur pemaksaan.  Agar tidak ada unsur-unsur lain ketika kuliah, cobalah perhatikan  minat Anda Bagi saya minat  merupakan faktor utama yang harus diperhatikan ketika kita memilih jurusan. Coba bayangkan kalau  Anda harus terus menekuni jurusan yang sama sekali tidak Anda sukai selama empat tahun kuliah. Tentunya itu bukan sesuatu yang mau Anda alami dimasa-masa kuliah.  Waktu kuliah akan sama sekali jadi tidak menarik jika Anda melakukannya dengan terpaksa.  Juga masa-masa kuliah yang seharusnya menjadi masa-masa yang indah dan tak terlupakan, bisa menjadi masa-masa tersuram yang pernah Anda alami seumur hidup Anda. Bagaimana tidak ? Anda sedang menekuni bidang yang sama sekali bukan bidang yang Anda minati, juga tidak Anda cinta, bukan ?



Seperti halnya jika kita sudah memiliki kekasih, kemudian kita dijodohkan oleh orang lain yang sama sekali tidak kita cintai, apakah kita akan bahagia dengan orang tersebut ? Dan apakah kita akan bisa mencintai orang tersebut dengan sepenuh hati ? Tentu tidak, bukan ? Nah ! Itulah seperti halnya cinta, jurusan pun tidak bisa dipaksakan.  Memilih jurusan itu harus sesuai dengan  minat juga hati seseorang. Perlu diingat, selain harus sesuai dengan minat dan hati, Anda juga harus memerhatikan kemampuan Anda.



Anda boleh minat terhadap suatu disiplin ilmu, tetapi Anda juga harus sadar, bahwa jurusan yang dipilih sesuai dengan kemampuan Anda. Jika Anda memilih jurusan sesuai dengan minat, hati, dan kemampuan, maka Anda akan mampu bertahan dalam  menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika Anda  tidak memiliki  kemampuan dalam  jurusan yang dipilih, tentu akan mempengaruhi  motivasi belajar Anda.



Perhatikan hal ini juga. Mungkin hampir sama seperti yang tadi. Perhatikan pelajaran favorite Anda saat SMA. SMA merupakan  masa-masa indah selama kita bersekolah. Di SMA merupakan masa-masa penuh canda, tawa, sedih, dan juga masa pencarian jati diri. Di SMA, Anda akan bertemu dengan banyak guru, teman, juga mata pelajaran yang selalu menyapa kita setiap harinya. Mata pelajaran yang diberikan saat SMA adalah: Bahasa Indonesia, Agama Islam, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dll.  Dari berbagai macam  pelajaran tersebut, tentunya Anda memiliki pelajaran yang Anda sukai, bukan ? Pelajaran yang ketika Anda mempelajarinya dengan menggunakan hati ? Juga pelajaran yang jadwalnya selalu Anda tunggu-tunggu kehadirannya ? Nah bisa jadi pelajaran itulah yang Anda sukai. Pelajaran itulah yang seharusnya Anda jadikan pilihan sebagai jurusan ketika Anda berkuliah nanti. Karena bisa jadi bidang studi tersebut yang bisa membuat Anda menjadi sukses kedepannya.








Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Hal ini juga penting  nih untuk diperhatikan. Mengapa ? Karena, Ketika kita sudah mengetahui minat, cinta, dan suka kita terhadap suatu bidang studi, ada baiknya kita punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb. Jangan sampai Anda buta terhadap suatu jurusan yang Anda pilih. Setelah mengetahui hal tadi, ada baiknya kita juga menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari proses pencapaian karir. Anda perlu tahu  realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut  maka hidupnya kelak pasti sukses seperti yang di iklankan.



Kemudian, kita harus berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apa maksudnya ? Maksudnya adalah, Anda harus bertanya kepada diri Anda sendiri apakah Anda mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya.



Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya. Perhatikan  pula jurusan yang Anda pilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita Anda. Setiap orang pasti memiliki cita-cita. Jika Anda bercita-cita menjadi guru Bahasa Indonesia maka sebaiknya memilih jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bukan jurusan Bahasa Inggris atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah Kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, Anda kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum. Yang terakhir, menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika Anda memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika Anda tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus juga diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan Anda, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.



Semoga pesan tersebut bisa menyadarkan kepada siswa (khususnya siswa SMA) agar tidak memilih jurusan kuliah berdasarkan gengsi, ikut-ikutan, ataupun dipaksakan oleh orang lain. Tetapi, pilihlah jurusan yang sesuai dengan hati, minat, dan kemampuan  Anda. Karena memilih jurusan akan berdampak besar pada masa depan Anda