Sabtu, 31 Januari 2015

Puisi untuk Calon Pemimpinku

Senja berganti malam...
Matahari tenggelam dan hanyut dalam lautan hening...
Angin berembus dengan kencang...
Seolah-olah ingin menyampaikan pesan untukmu
Wahai calon pemimpin...
           Ya...
           Sebuah pesan yang kutulis dengan menggunakan tinta...
           Tinta... yang tentunya bukan sembarang tinta...
           Melainkan tinta yang terbuat dari lelehan air mata kebanggaan...
           Tinta yang juga terbuat dari cinta yang tentunya dapat membuatmu
           mencintai pula pekerjaanmu nanti...
Pemimpin...
Satu kata yang ratusan orang menumpukkan harapannya di pundakmu nanti...
Harapan untuk menjadikan jurusanmu ke arah yang lebih baik lagi...
           Pemimpin...
           Delapan huruf yang mewakili lebih dari 80% sepasang tangan
           yang selalu menengadahkan tangannya untukmu...
           Termasuk tanganku yang akan selalu mendoakanmu
           untuk keberhasilanmu dalam memperjuangkan masa depan jurusanmu nanti...
Karena hanya kepadamu harapan kusandangkan...
Hanya kepadamu cita-cita dipertaruhkan...
           Oh Calon Pemimpin...
           Bangkitlah melawan arus yang kini menghalaumu...
Jagalah dirimu dengan sikap optimis...
Lawanlah kerikil-kerikil tajam yang kini menghadangmu...
           Tetap semangatlah...
           Ingat, masa depan jurusanmu ada di tanganmu...
           Walaupun Aku tak bisa memilihmu...
           Tapi Aku yakin Allah-lah yang akan memilihmu...

Sepertiga Malam

Malam ini bintang memancarkan cinta...
Bulan tersenyum sayang...
Dan angin mendesir rindu...
          Tahukah kau ?
          Malam ini aku termenung dalam sepertiga malam...
          Menengadahkan tangan di atas hamparan sajadah ...
          Kemudian kukirimkan doa ini untukmu...
Allahu Rabbi...
Sejak dulu telah tertanam dalam jiwaku...
Sebuah cinta suci untuk dirimu...
Untuk lelaki yang telah Allah tulis di Lauh Mahfuz...
          Andai kau tahu...
          Cinta ini hadir atas kehendak-Nya...
          Sayang ini hadir atas kuasa-Nya...
          Sehingga tak ada satu orang yang mampu menghalanginya...
Ya Rabbi...
Anugerahkanlah dia kepadaku...
Dia yang selalu melabuhkan cintanya kepada-Mu...
Dia yang selalu menyebut asma-Mu disetiap hela napasnya...
Dan dia pula yang suaranya merdu bagaikan suara imam di Masjidil Haram...
          Ya Rabbi...
          Perkenankanlah doaku...
          Sebab hanya doa yang bisa kupinta...
          Kuharap malam tak akan berganti menjadi fajar...
          Agar aku bisa terus mendoakanmu disepertiga malam ini...